Ustadzah Yoyoh Yusroh Meninggal Dunia

Innalillahi wa inna ilaihi rooji'un


Sabtu 21 Mei 2011, dini hari pukul 03.30, telah kembali ruh seorang mujahidah kepada Pemiliknya, Ustadzah Yoyoh Yusroh salah satu anggota DPR RI dari Parta Keadilan Sejahtera(PKS). Pada pukul 02.30 WIB mobil yang ditumpangi beliau bersama dengan suami, anak-anaknya serta sopir mellaju dari arah Yogyakarta meniuju Jakarta, mobil lalu menabrak dinding belokan tol, saat berbelok ke kanan menuju Jakarta.

Pagi ini, jenazah Yoyoh, diberangkatkan menuju Jakarta dan akan disemayamkan di masjid Kompleks Perumahan Anggota DPR di Kalibata, Jakarta Selatan, pada pukul 10.00. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di Tangerang, siang nanti.

Selamat Jalan sosok yang begitu menginspirasi banyak orang,yang selalu berbuat hanya karena Allah. Kami yakin engkau akan menjadi bidadari disyurga nanti.

Ustadzah Yoyoh Yusroh 

Senyumnya terkembang ramah menyapa. Matanya teduh namun penuh semangat dan ada optimisme terpancar disana. Siapapun yang mengenalnya pastilah merindukan kesempatan untuk berbincang dengannya. Dialah Ustadzah Hajjah Yoyoh Yusroh, SPdi yang juga dikenal dengan Ummu Umar mengikut nama anak pertamanya Ahmad Umar Al Faruq, tokoh Buletin Yasmin pada edisi ini. Walaupun masih tersisa lelah setelah menunggui anaknya yang ke 11, adik Abdullah Aminuddin di Hospital Putrajaya beberapa malam kemarin, namun beliau masih bersemangat menjelaskan kiprah dakwahnya di berbagai organisasi yang ia geluti.


 Wanita kelahiran Tangerang 46 tahun yang lalu itu yang 10 tahun terakhir ini aktif menjadi anggota DPR/MPR RI Komisi VIII dan tengah memperjuangkan Rancangan Undang-Undang Pornografi, menekankan pentingnya peran muslimah dalam perbaikan ummat saat ini. Apa yang dibicarakannya bukan sekedar kata-kata. Pendiri Salimah (Persaudaraan Muslimah) yang juga Pimpinan Pusat BKMT dan Ketua Yayasan Ibu Harapan ini memang sering sekali menjadi pembicara dalam berbagai seminar yang mengupas masalah Wanita, Pendidikan Anak dan Keluarga baik di Indonesia maupun di luar Negri.

Dalam kunjungannya yang tidak sampai sepekan di negeri jiran, Malaysia ini, Buletin Yasmin mendapat kehormatan untuk berbincang-bincang dengan beliau seputar perannya sebagai ibu rumah tangga yang tidak pernah ditinggalkannya. Wawancara ini dilakukan di sela-sela jadwal kegiatannya yang padat dan juga melalui email.

keluarga-samaradaDari jawaban yang diberikan dapat disimpulkan bahwa meskipun istri dari seorang Ustad H. Budi Dharmawan ini memiliki segudang kegiatan, namun beliau konsisten dalam mengikuti perkembangan 9 anak lelaki dan 4 anak perempuannya itu. Beliau menerapkan perlunya contoh yang baik (qudwatun hasanah) dari orang tua dan pembagian tugas di antara anak-anaknya. Anggota Dewan Pakar ICMI Bidang Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Lansia ini juga tidak pernah memaksakan kehendaknya terhadap anak-anaknya. Yang paling penting menurut penerima penghargaan IMWU tahun 2003 ini adalah membentuk akidah yang kuat, menyediakan lingkungan yang sholeh dan membentuk pribadi anak sesuai karakternya. Di akhir wawancara beliau juga menyelipkan pesan moral kepada para muslimah umumnya untuk dapat mengenali kekurangan dirinya dan melakukan perbaikan sementara juga mengasah dan memaksimalkan kelebihannya untuk keluarga dan ummat.

Berikut bincang-bincang Buletin Yasmin (yunibara) dengan ibu 13 anak yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum I IMWU (International Muslim Women Union).

Bagaimana cara Ummi mendidik 13 anak mengingat kesibukan yang begitu padat?
Ummi dan Abinya dalam mendidik anak-anak lebih banyak memberikan qudwah, dan melakukan pola pendelegasi tugas terhadap anak-anak yang sudah besar. Sebagai contoh Anak pertama (Umar) memiliki kewajiban & tanggung jawab untuk menjaga dan membimbing adiknya yang ketiga (Asma) dan kebetulan mereka memang sama-sama kuliah di UGM. Anak kedua bertanggung jawab atas adiknya yang keempat dan seterusnya. Dan alhamdulillah mereka benar-benar melakukan itu karena Abi dan Ummi berusaha untuk senantiasa mengevaluasinya

Apakah selalu ada acara keluarga yang rutin agar komunikasi dengan anak-anak tetap dekat?
Setiap ada hari liburan Ummi & Abi berusaha menyempatkan waktu untuk melakukan aktivitas bersama. Dulu waktu masih kecil-keci lebih mudah karena waktu liburannya bersamaan, namun setelah anak-anak besar-besar Ummi menyesuaikan dengan kebutuhan mereka masing-masing. Karena beberapa anak Ummi ada yang kos dan pesantren di luar kota & luar negeri biasanya Ummi menyempatkan untuk menelepon mereka min. sepekan sekali dan jika Ummi ada kesempatan menengok mereka di pesantren.

Aktivitas Ummi sangat menuntut kesehatan tubuh yang prima. Bagaimana cara Ummi menjaga kesehatan agar selalu bugar?
Untuk menjaga kesehatan sederhana saja sih, Ummi biasa mengkonsumsi makanan sehat sayuran, buah-buahan, makanan berprotein baik, menghindari makanan yang mengandung zat kimia serta minum madu & habbatushauda secara rutin

Seorang muslimah juga dituntut untuk menjaga penampilan untuk suami tercinta. Bagaimana dengan Ummi?
Ummi berusaha senantiasa wangi jika dekat-dekat Abi dan menjaga untuk tidak pernah tertidur dalam keadaan kelelahan sehingga ketika pulang ke rumah di waktu apapun berusaha senantiasa membersihkan tubuh dan tidur dalam keadaan wangi dan bersih

Bagaimana cara Ummi menjaga keharmonisan keluarga?
Dari semenjak awal akan menikah Ummi tidak pernah memasang target atau harapan ingin seperti apa atau bagaimana suami itu selain diennya yang menjadi kriteria yang paling utama. Semangat yang senantiasa dibangun terhadap pasangan bukanlah harapan atau tuntutan melainkan memberikan yang terbaik yang bisa kita berikan untuk pasangan kita. Begitupun kepada anak-anak, yang setiap anak pasti memiliki karakternya sendiri, Ummi tidak pernah memaksakan kepada mereka harus jadi ini atau jadi itu tapi berusaha menanamkan pondasi akidah yang kuat, memberikan bi'ah yang sholeh dan biarkan mereka menjadi pribadi sesuai dengan karakternya. Memberikan motivasi yang positif dan berusaha memberikan yang terbaik bagi mereka sesuai dengan kebutuhan usia & tumbuh kembangnya. Dan satu lagi yang tak kalah penting yaitu berusaha senantiasa menjaga komunikasi dalam keluarga tetap berjalan, walaupun akhir-akhir ini Ummi rasakan agak kurang karena kepadatan tugas Ummi dan kesibukan kegiatan anak-anak juga yang sudah semakin besar dan memiliki aktivitas sendiri. Tapi alhamdulillah Ummi bersyukur kepada Allah SWT anak-anak cukup mandiri dan sangat memahami orangtuanya.

Bagaimana menurut Ummi cara memaksimalkan potensi yang dimiliki seorang muslimah, agar ia dapat melaksanakan perannya dalam rumah tangga maupun di masyarakat dengan baik?
Seorang muslimah harus mampu mengenali dirinya dengan baik, sehingga ia mengetahui potensi apa saja yang ia miliki yang dapat dioptimalkan untuk kemaslahatan ummat. Kekurangan & kelebihannya disadari betul sehingga bisa melakukan langkah-langkah untuk melakukan perbaikan untuk kekurangannya dan mengasah serta memaksimalkan kelebihan yang ada pada dirinya baik untuk berperan dalam rumah tangga  sendiri maupun di masyarakat (sumber : http://www.fokma.org)






0 comments:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites