Polisi Mesir Siksa Mahasiswa Indonesia

VIVAnews - Mahasiswa Indonesia yang menjadi korban penangkapan dan penyiksaan polisi Mesir, Ahmad Yunus, saat dihubungi VIVAnews, Selasa 7 Juli 2009 menyatakan media di Indonesia sudah banyak memberikan dukungan dan kepedulian terhadap persoalan mereka.

"Alhamdulillah kabar kami baik-baik di sini Bang. Terimakasih ya atas perhatian media terhadap persoalan kami," kata Ahmad Yunus, mahasiswa Indonesia yang kuliah di Mesir asal Kecamatan Bangun Purba, Sumatera Utara.

Selain itu, ia juga mengucapkan terimakasih atas doa dan dukungan masyarakat Indonesia. Termasuk juga pemerintah Indonesia dan pemerintah daerah. "Terimakasih dukungan dan doanya Bang. KBRI di sini juga peduli," katanya buru-buru.

Ahmad Yunu merupakan salah satu korban penangkapan dan penyiksaan polisi Mesir pada 28-30 Juni 2009 lalu. Sementara tiga orang lainnya merupakan mahasiswa Indonesia asal kabupaten Rokan Hulu, Riau. Mereka adalah Faturrahman Arzil dan Tasrih Sugandi.
Sebelumnya, Empat mahasiswa Indonesia yang kuliah di Al Azhar, Kairo, Mesir, diduga telah mendapat perlakuan kekerasan dari pihak kepolisian setempat. Mereka ditangkap dan disiksa.

Peristiwa itu berawal saat salah satu dari teman kosnya ketahuan membuka situs ikhwan online yang terdapat gambar Syekh Ahmad Yasin dan menempelkan gambar Syeikh Ahmad Yasin, pendiri gerakan Hamas pejuang Palestina di tembok.


Mengetahui hal itu, Kepolisian Mesir langsung menangkap mahasiswa Indonesia. "Setelah ditangkap, mereka disiksa dan ditelanjangi selama tiga hari dalam tahanan sejak 28-30 Juni 2009 lalu," kata Raudhatul Firdaus, adik salah satu korban bernama Faturrahman kepada wartawan, Jumat 3 Juli 2009.

Padahal, kata Raudhatul polisi hanya mencari Ismail Nasution, mahasiswa Indonesia asal Tapanuli Selatan, yang selama ini dianggap banyak berteman dengan orang Mesir.

"Namun saat pengerebekan di kos, Ismail tidak berada di tempat, dan keempat temannya yang menjadi sasaran penangkapan," tutur Raudhatul.

Setelah ditangkap, mata mereka ditutup dan dibawa ke penjara. Sesampai dikantor keempat mahasiswa diinterogasi dengan kaki diikat. Bahkan kabarnya mereka sempat disentrum dan ditelanjangi.

Tiga dari empat mahasiswa tersebut berasal dari kabupaten Rokan Hulu, Riau yakni Faturrahman adik kandungnya, Arzil dan Tasrih Sugandi. Sedangkan Ahmad Yunus berasal dari Kecamatan Bangun Purba, Sumatera Utara.
Laporan: Ali Azumar | Riau
• VIVAnews

2 comments:

hemmmmhh...
kasian juga mahasiswa Indonesia disana. semoga mereka tetap diberi ketabahan atas kejadian ini. ..

Aamiin,,smga keadaan cepat membaik

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites